JAKARTA- Masyarakat Jakarta harus
besiap memilih calon pemimpin ibukota.Jakarta akan mengadakan pemilihan Calon Gubernur DKI Jakarta 2012 yang akan diadakan pada tanggal 11 Juli
2012.masyarakat harus lebih jeli dan kritis agar dapat memilih calon
yang tepat yang mampu memimpin Jakarta menjadi lebih baik.inilah para calon
gubernur DKI :
Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki
Tjahaja Purnama (Ahok).
Pasangan ini diajukan oleh PDIP dan Gerindra. Jokowi saat ini
menjabat sebagai Walikota Solo untuk periode ke 2. Sementara Ahok adalah
anggota DPR dari fraksi Golkar dan mantan Bupati Belitung Timur.
Joko Widodo
Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan yang
pesat. Branding untuk kota Solo dilakukan dengan menyetujui slogan Kota Solo
yaitu "Solo: The Spirit of Java". Langkah yang dilakukannya cukup
progresif untuk ukuran kota-kota di Jawa: ia mampu merelokasi pedagang barang
bekas di Taman Banjarsari hampir tanpa gejolak untuk merevitalisasi fungsi
lahan hijau terbuka, memberi syarat pada investor untuk mau memikirkan
kepentingan publik, melakukan komunikasi langsung rutin dan terbuka (disiarkan
oleh televisi lokal) dengan masyarakat. Taman Balekambang, yang terlantar
semenjak ditinggalkan oleh pengelolanya, dijadikannya taman. Jokowi juga tak
segan menampik investor yang tidak setuju dengan prinsip kepemimpinannya.
Oleh Majalah Tempo, Joko Widodo terpilih menjadi salah satu dari "10 Tokoh
2008".
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Ir. Basuki Tjahaja Purnama, M.M. (lahir di Manggar,
Belitung Timur, 29 Juni 1966; umur 45 tahun) adalah anggota komisi II, Dewan
Perwakilan Rakyat periode 2009-2014 dari Partai Golkar. Sebelumnya, Ia menjabat
sebagai Bupati Belitung Timur periode 2005-2010. Ia merupakan etnis Tionghoa
pertama yang menjadi Bupati Kabupaten Belitung Timur.
Penghargaan
Gerakan Tiga Pilar Kemitraan, yang terdiri dari Masyarakat Transparansi Indonesia, KADIN dan Kementerian Negara Pemberdayaan Aparatur Negara, Kamis (1/2/2007), memberikan penganugerahan kepada para pribadi yang memberikan sumbangan terhadap upaya memberantas korupsi. Mereka adalah mantan guru SMPN 56 Jakarta Nurlaila dan Bupati Belitung Timur Basuki T Purnama (Ahok).
Ahok di nobatkan sebagai Tokoh Anti Korupsi dari unsur penyelenggara Negara. Ahok dinilai berhasil menekan semangat korupsi pejabat pemerintah daerah. Ini ditandai dengan penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan pendidikan gratis bagi masyarakat Belitung Timur. Ahok mengalihkan tunjangan bagi pejabat pemerintah untuk kepentingan rakyat. Gerakan Tiga Pilar Kemitraan adalah kemitraan antara unsur pemerintah, dunia usaha dan masyarakat madani. Gerakan ini berdiri sejak tahun 2002 yang memiliki tujuan memberantas korupsi di Indonesia. Gerakan Tiga Pilar memiliki slogan "Bersih, Transparan dan Profesional" (BTP).
Kejujuran dan ketulusannya dalam mengabdikan diri untuk kesejahteraan rakyat dan Republik Indonesia juga menghantarkan Ahok menjadi salah seorang dari 10 tokoh yang mengubah Indonesia oleh Tempo.
Gerakan Tiga Pilar Kemitraan, yang terdiri dari Masyarakat Transparansi Indonesia, KADIN dan Kementerian Negara Pemberdayaan Aparatur Negara, Kamis (1/2/2007), memberikan penganugerahan kepada para pribadi yang memberikan sumbangan terhadap upaya memberantas korupsi. Mereka adalah mantan guru SMPN 56 Jakarta Nurlaila dan Bupati Belitung Timur Basuki T Purnama (Ahok).
Ahok di nobatkan sebagai Tokoh Anti Korupsi dari unsur penyelenggara Negara. Ahok dinilai berhasil menekan semangat korupsi pejabat pemerintah daerah. Ini ditandai dengan penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan pendidikan gratis bagi masyarakat Belitung Timur. Ahok mengalihkan tunjangan bagi pejabat pemerintah untuk kepentingan rakyat. Gerakan Tiga Pilar Kemitraan adalah kemitraan antara unsur pemerintah, dunia usaha dan masyarakat madani. Gerakan ini berdiri sejak tahun 2002 yang memiliki tujuan memberantas korupsi di Indonesia. Gerakan Tiga Pilar memiliki slogan "Bersih, Transparan dan Profesional" (BTP).
Kejujuran dan ketulusannya dalam mengabdikan diri untuk kesejahteraan rakyat dan Republik Indonesia juga menghantarkan Ahok menjadi salah seorang dari 10 tokoh yang mengubah Indonesia oleh Tempo.
Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli
Pasangan
ini diusung oleh Partai Demokrat
Fauzi Bowo saat ini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Merupakan calon terkaya dengan kekayaan mencapai Rp 46,93 miliar dan
200.000 dollar Amerika Serikat (tahun 2010). Pada 2007, total harta Foke
mencapai Rp 33 miliar dan 150.000 dollar Amerika Serikat.
Fauzi
bowo
Dr.-Ing. H. Fauzi Bowo (lahir di Jakarta, 10 April 1948;
umur 63 tahun) adalah Gubernur Jakarta Periode 2007 - 2012 setelah sebelumnya
menjadi Wakil Gubernur Jakarta. Pada pilkada DKI Jakarta 2007, Fauzi Bowo
bersama Prijanto sebagai wakilnya mengungguli pasangan Adang Daradjatun dan
Dani Anwar.
Fauzi Bowo memulai kariernya dengan mengajar di Fakultas Teknik UI. Ia bekerja sebagai pegawai negeri sejak tahun 1977. Beberapa posisi yang pernah dijabatnya antara lain adalah sebagai Kepala Biro Protokol dan Hubungan Internasional dan Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta.
Sebagai birokrat, Fauzi telah menempuh Sepadya (1987), Sespanas (1989), dan Lemhannas KSA VIII (2000). Ia adalah wakil gubernur Jakarta di masa kepemimpinan Gubernur Sutiyoso.
Nachrowi Ramli
Fauzi Bowo memulai kariernya dengan mengajar di Fakultas Teknik UI. Ia bekerja sebagai pegawai negeri sejak tahun 1977. Beberapa posisi yang pernah dijabatnya antara lain adalah sebagai Kepala Biro Protokol dan Hubungan Internasional dan Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta.
Sebagai birokrat, Fauzi telah menempuh Sepadya (1987), Sespanas (1989), dan Lemhannas KSA VIII (2000). Ia adalah wakil gubernur Jakarta di masa kepemimpinan Gubernur Sutiyoso.
Nachrowi Ramli
Mayor Jenderal (Purn) H. Nachrowi Ramli, lahir di Jakarta,
12 Juli 1951, adalah Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat DKI Jakarta.
Ia menghabiskan sebagian besar hidupnya di dunia militer dan intelijen,
khususnya bidang telik sandi.
Pria yang akrab dipanggil Nara ini adalah satu dari sedikit putra Betawi yang berhasil menjadi Jenderal TNI AD dan perwira teknik elektro. Di Akademi Militer (Akmil), Nara teman satu angkatan dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan lulus tahun 1973. Setelah itu, Nara berkarier di dunia intelijen sejak tahun 1974 hingga menjadi Kepala Lembaga Sandi Negara Republik Indonesia tahun 2002 – 2008.
Pria yang akrab dipanggil Nara ini adalah satu dari sedikit putra Betawi yang berhasil menjadi Jenderal TNI AD dan perwira teknik elektro. Di Akademi Militer (Akmil), Nara teman satu angkatan dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan lulus tahun 1973. Setelah itu, Nara berkarier di dunia intelijen sejak tahun 1974 hingga menjadi Kepala Lembaga Sandi Negara Republik Indonesia tahun 2002 – 2008.
Faisal
Basri dan Biem Benjamin (Independet)
Faisal Basri
Faisal Batubara atau lebih kita kenal sebagai Faisal Basri (lahir di Bandung, Jawa Barat, 6 November 1959; umur 52 tahun) adalah ekonom dan politikus asal Indonesia. Basri merupakan nama ayah beliau (Hasan Basri Batubara) yang ia lekatkan kepada dirinya sebagai salah satu bentuk penghargaan kepada ayahnya. Pria berdarah Batak ini juga merupakan salah seorang keponakan dari mendiang Wakil Presiden RI Adam Malik. Ia juga ikut menjadi salah satu pendiri Mara (Majelis Amanah Rakyat) (yang merupakan cikal bakal Partai Amanat Nasional) dan beberapa organisasi nirlaba seperti Yayasan Harkat Bangsa, Global Rescue Network, dan Yayasan Pencerahan Indonesia.Sejak tahun 2000, Faisal juga diangkat menjadi anggota Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) Pada Oktober 2011, Faisal Basri menggandeng Biem Benyamin, putra tokoh legendaris Betawi Benyamin Sueb maju mencalonkan diri sebagai calon Gubernur DKI Jakarta dari jalur independen. Pendidikan Sarjana Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) (1985) Master of Arts (M.A.) dalam bidang ekonomi, Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, Amerika (1988)), Penghargaan: - Dosen Teladan III Universitas Indonesia (1996) - Penghargan “Pejuang Anti Korupsi 2003,” diberikan oleh Masyarakat Profesional Madani (MPM), Gedung Joang 45, Jakarta, 15 Januari 2004 - “FEUI Award 2005? untuk kategori prestasi, komitmen dan dedikasi dalam bidang sosial kemasyarakatan, Depok, 17 September 2005 Alamat Kantor : - STIE Perbanas, Jalan Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta 12940 Telepon (021) 5252533, 5222501-04, 5228460 Faksimile 5228460 - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Gedung Depperindag Lt.12, Jalan Gatot Subroto Kav. 52-53, Jakarta Biem Benjamin Biem Benjamin adalah anak ketiga Benyamin Sueb, sehingga tidak mengherankan jika kemudian, ia meneruskan apa yang telah diperjuangkan oleh mendiang ayahnya. Bapak dari dua anak tersebut, adalah tokoh muda asli Betawi yang tak pernah lelah merawat serta memperjuangkan budaya Betawi agar bisa lebih maju.” Saat ini budaya Betawi makin terpinggirkan, karena itu, perlu dijaga dan dimajukan,” ujarnya dengan nada prihatin. Rekam jejak dalam memajukan budaya Betawi nyaris tak bisa ada yang menyangkal. Bagaimana tidak, selain sebagai anak seniman Betawi, ia gigih memperjuangkan budaya lokal Betawi secara serius dan konsisten. Sebut saja, pada tahun 2003, ia menggagas Kongres Rakyat Betawi (KRB) yang diikuti oleh seluruh ormas Badan Musyawarah Betawi. Salah satu tujuan diadakan agenda tersebut ialah agar bagaimana Undang-Undang mengakomodir budaya Betawi. Ketika menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah, juga menjadi Ketua Panitia Khusus Rencana Perubahan Undang-Undang Nomor.34 Tahun 1999 tentang Pemerintah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Negara Republik Indonesia. Sepak terjangnya selama inilah yang kemudian menjadikan tokoh Betawi. Lelaki kelahiran 13 Maret 1964 ini, memang dikenal sebagai budayawan yang mewarisi nilai-nilai budaya mendiang ayahnya. Benyamin Sueb, adalah tauladan yang menjadi sumber referensi Biem Benjamin dalam merawat dan memajukan budaya Betawi, ditengah gencarnya budaya asing yang terus-menerus menggerus budaya lokal. Karena persoalan itulah, ia kemudian maju mendampingi Faisal Basri sebagai calon wakil gubernur melalui jalur independen agar budaya Betawi dapat ‘berdaya bareng-bareng’, sekaligus dapat diproteksi melalui kebijakan. |
||
|
||
Hidayat
Nur Wahid - Didik J. Rachbini(Partai Keadilan Sejahtera)
Quote:
Hidayat
Nur Wahid
Dr. Haji Muhammad Hidayat Nur Wahid, M.A. (lahir di Klaten, Jawa Tengah, 8 April 1960; umur 51 tahun) adalah Ketua MPR RI untuk periode 2004-2009 dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera dari 21 Mei 2000 hingga 11 Oktober 2004. Hidayat Nur Wahid menjadi Ketua MPR RI periode 2004-2009 setelah mengalahkan saingannya, Sucipto dengan selisih dua angka yang diusung Koalisi Kebangsaan. Dari pernikahannya dengan Almarhum Hj. Kastian Indriawati, Hidayat mempunyai empat anak: Inayatu Dzil Izzati, Ruzaina, Alla Khairi, dan Hubaib Shidiqi. Setelah istri pertamanya tersebut wafat, Hidayat Nur Wahid menikahi seorang janda dr. Diana Abbas Thalib pada tanggal 11 Mei 2008 di TMII. Didik J. Rachbini Prof. Dr. Didik Junaidi Rachbini (lahir di Pamekasan, Jawa Timur, 2 September 1960; umur 51 tahun) adalah seorang tokoh Partai Amanat Nasional yang sekarang menjabat sebagai anggota DPR RI untuk masa bakti 2004-2009. |
www.wikipedia.com