Dunia
kerja percaya bahwa sumber daya manusia yang unggul adalah mereka yang tidak
hanya memiliki kemahiran hard skill saja tetapi juga piawai dalam aspek soft
skillnya. Dunia pendidikanpun mengungkapkan bahwa berdasarkan penelitian di
Harvard University Amerika Serikat ternyata kesuksesan seseorang tidak
ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja,
tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill).
Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20% oleh hard
skill dan sisanya 80% oleh soft skill.
Menurut Jessica Hollbrook keras keterampilan diartikan sebagai proses,
prosedur, jargon
industri spesifik
dan mudah untuk
mengukur dan
menghitung.Mereka
adalah istilah-istilah
seperti; manajemen
account, bakat akuisisi dan
pengembangan, retensi klien, manajemen
data, manajemen proyek, piutang
dan hutang, dukungan produk,
dan pengembangan
bisnis baru.
Pribadi dan interpersonal perilaku yang mengembangkan dan memaksimalkankinerja manusia (misalnya, pelatihan, pembentukan tim, pengambilan keputusan,inisiatif). Soft skill tidak termasuk keterampilan teknis, seperti keuangan, komputer, kualitas, atau keterampilan perakitan.
Pribadi dan interpersonal perilaku yang mengembangkan dan memaksimalkankinerja manusia (misalnya, pelatihan, pembentukan tim, pengambilan keputusan,inisiatif). Soft skill tidak termasuk keterampilan teknis, seperti keuangan, komputer, kualitas, atau keterampilan perakitan.
Hard
skills merupakan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan
teknis yang berhubungan dengan bidang ilmunya. Sementara itu, soft skills
adalah keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal
skills) dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri (intrapersonal skills) yang mampu mengembangkan unjuk
kerja secara maksimal (Dennis E. Coates, 2006).
Sumber
:
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar